hahaha

7 Golongan Yang Mendapat Naungan Alloh SWT

Dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu:
  1. Pemimpin yang adil
  2. Pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah SWT (selalu beribadah dalam setiap aktivitasnya)
  3. Seseorang yang hatinya terikat dengan masjid 
  4. Seorang laki laki yang diuji dengan wanita yang cantik,kaya dan berkedudukan. Namun ia berpaling dan berkata ‘ Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT ‘. 
  5. Orang yang saling mencintai karena Allah. Bertemu dan berpisah karena Allah. 
  6. Orang yang suka memberi kepada orang lain, namun menyembunyikan perbuatannya. Dengan kata lain, tangan kanan memberi namun tangan kiri tidak diberi tahu tentangnya. 
  7. Orang yang selalu dzikir ( menginat ) kepada Allah meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari).

Keterangan ;

Yang pertama, imamun adil, pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhanallah, terdepan, yang pertama mendapat perlindungan Allah. Dan sungguh negeri Indonesia yang tercinta ini sangat merindukan pemimpin yang adil, hakim yang adil.

Yang kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT.Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam masjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama’ah, ia senang, subuh-subuh ia menegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang benar-benar beriman kepada Allah.

Yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah.. Apa ini? Orang yang ikhlash, tidak riya, tidak ujub.

Yang kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah, berpisah karena Allah.

Yang keenam, sangat sulit ini, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanita cantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: “Aku takut kepada Allah”.  Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda, yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan dari berbagai macam godaan.

Kemudian yang ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalam ingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah di hari kiamat, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air mata karena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosa yang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah.

Subhanallah.. Inilah golongan yang kelak mendapat pertolongan Allah di hari kiamat kelak. Semoga kita termasuk dalam 7 golongan tersebut. Amiin..

Kebenaran hanya milik Allah SWT,  jika ada kesalahan dalam penyampaiaan tak lain dari kesalahan penulis. Untuk itu mohon dimaafkan. Semoga Bermanfaat….!!!

KH. Abdurrahman Wahid



DATA PRIBADI

Kewarganegaran : Indonesia
Tempat, Tanggal Lahir : Jombang Jawa Timur, 4 Agustus 1940
Istri : Sinta Nuriyah
Anak : 1. Alissa Qotrunnada Munawaroh (P)
2. Zannuba Arifah Chafsoh (P)
3. Annita Hayatunnufus (P)
4. Inayah Wulandari (P)

ALAMAT Rumah : Jl. Warung Silah No. 10, Ciganjur Jakarta Selatan 12630 - Indonesia


PENDIDIKAN
1966-1970 Universitas Baghdad, Irak Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab 1964-1966 Al Azhar University, Cairo, Mesir Fakultas Syari'ah (Kulliyah al-Syari'ah) 1959-1963 Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Indonesia 1957-1959 Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia JABATAN 1998-Sekarang Partai Kebangkitan Bangsa, Indonesia Ketua Dewan Syura DPP PKB 2004-Sekarang The WAHID Institute, Indonesia Pendiri 2000-Sekarang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Indonesia Mustasyar 2002-Sekarang Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Indonesia Rektor


PENGALAMAN JABATAN
1999-2001 Presiden Republik Indonesia 1989-1993 Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI 1987-1992 Ketua Majelis Ulama Indonesia 1984-2000 Ketua Dewan Tanfidz PBNU 1980-1984 Katib Awwal PBNU 1974-1980 Sekretaris Umum Pesantren Tebu Ireng 1972-1974 Fakultas Ushuludin Universitas Hasyim Ashari, Jombang Dekan dan Dosen PENGALAMAN ORGANISASI 2003 Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional Penasehat 2002 Solidaritas Korban Pelanggaran HAM Penasehat 1990 Forum Demokrasi Pendiri dan Anggota 1986-1987 Festifal Film Indonesia Juri
1982-1985 Dewan Kesenian Jakarta Ketua Umum 1965 Himpunan Pemuda Peladjar Indonesia di Cairo - United Arab Republic (Mesir) Wakil Ketua


AKTIVITAS INTERNASIONAL
2003-Sekarang Non Violence Peace Movement, Seoul, Korea Selatan Presiden 2003-Sekarang International Strategic Dialogue Center, Universitas Netanya, Israel Anggota Dewan Internasional bersama Mikhail Gorbachev, Ehud Barak and Carl Bildt 2003-Sekarang International Islamic Christian Organization for Reconciliation and Reconstruction (IICORR), London, Inggris Presiden Kehormatan 2002-Sekarang International and Interreligious Federation for World Peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat Anggota Dewan Penasehat Internasional 2002 Association of Muslim Community Leaders (AMCL), New York, Amerika Serikat Presiden 1994-Sekarang Shimon Perez Center for Peace, Tel Aviv, Israel Pendiri dan Anggota 1994-1998 World Conference on Religion and Peace (WCRP), New York, Amerika Serikat Presiden
1994 International Dialogue Project for Area Study and Law, Den Haag, Belanda Penasehat 1980-1983 The Aga Khan Award for Islamic Architecture Anggota Dewan Juri PENGHARGAAN 2004 Anugrah Mpu Peradah, DPP Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Jakarta, Indonesia 2004 The Culture of Peace Distinguished Award 2003, International Culture of Peace Project Religions for Peace, Trento, Italia 2003 Global Tolerance Award, Friends of the United Nations, New York, Amerika Serikat 2003 World Peace Prize Award, World Peace Prize Awarding Council (WPPAC), Seoul, Korea Selatan 2003 Dare to Fail Award , Billi PS Lim, penulis buku paling laris "Dare to Fail", Kuala Lumpur, Malaysia 2002 Pin Emas NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Indonesia. 2002 Gelar Kanjeng Pangeran Aryo (KPA), Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 2001 Public Service Award, Universitas Columbia , New York , Amerika Serikat 2000 Ambassador of Peace, International and Interreligious Federation for World peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat
2000 Paul Harris Fellow, The Rotary Foundation of Rotary International 1998 Man of The Year, Majalah REM, Indonesia 1993 Magsaysay Award, Manila , Filipina 1991 Islamic Missionary Award , Pemerintah Mesir 1990 Tokoh 1990, Majalah Editor, Indonesia


DOKTOR KEHORMATAN
2003 Netanya University , Israel 2003 Konkuk University, Seoul, South Korea 2003 Sun Moon University, Seoul, South Korea 2002 Soka Gakkai University, Tokyo, Japan 2000 Thammasat University, Bangkok, Thailand 2001 Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand 2000 Pantheon Sorborne University, Paris, France 1999 Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand


HOBI
Mendengarkan dan menyaksikan pagelaran Wayang Kulit. Mendengarkan musik, terutama lagu-lagu karya Beethoven berjudul Symphony No. 9 th, Mozart dalam 20 th piano concerto, Umm Khulsum dari Mesir, Janis Joplin dan penyanyi balada Ebiet G. Ade. Mengamati pertandingan sepak bola, terutama liga Amerika latin dan liga Eropa. Mendengarkan audio book, terutama mengenai sejarah dan biografi. Abdurrahman Wahid telah menghasilkan beberapa buah buku. Hingga saat ini dia terus menulis kolom di sejumlah surat kabar. Selain itu, dia masih aktif memberikan ceramah kepada publik di dalam maupun luar negeri.

Nasihat Imam Ghazali

Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali bertanya....pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab "orang tua,guru,kawan,dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)

Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua.... "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang -bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga.... "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawah "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab "besi dan gajah".
Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.

Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?"...
Ada yang menjawab "kapas, angin, debu dan daun-daunan".
Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara bermesyuarat kita meninggalkan sholat.

Dan pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"...
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang".
Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.